Debu mengepul mengolah wajah tukang-tukang parkir.
Kemarahan mengendon di dalam kalbu purba.
Orang-orang miskin menentang kemelaratan.
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu,
kerna wajahmu muncul dalam mimpiku.
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu
karena terlibat aku di dalam napasmu.
Dari bis kota ke bis kota
kamu memburuku.
Kita duduk bersandingan,
menyaksikan hidup yang kumal.
Dan perlahan tersirap darah kita,
melihat sekuntum bunga telah mekar,
dari puingan masa yang putus asa.
Home »
Puisi Ws Rendra » Sajak Widuri Untuk Joki Tobing
Wahyu Aji | Puisi Ws Rendra | Wednesday, 14 January 2015
Sajak Widuri Untuk Joki Tobing
Artikel Terkait Sajak Widuri Untuk Joki Tobing
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Advertisement
Lagi Naik Daun
-
Sebab percaya akan keampuhan industri dan yakin bisa memupuk modal nasional dari kesenian dan keindahan alam, maka Bali menjadi obyek...
-
Inilah sajakku, seorang tua yang berdiri di bawah pohon meranggas, dengan kedua tangan kugendong di belakang, dan rokok kretek yang pada...
-
Debu mengepul mengolah wajah tukang-tukang parkir. Kemarahan mengendon di dalam kalbu purba. Orang-orang miskin menentang kemelaratan. Wahai...
-
Inilah tangan seorang mahasiswa, tingkat sarjana muda. Tanganku. Astaga. Tanganku menggapai, yang terpegang anderox hostes berumbai, A...
-
Aku tulis sajak ini untuk menghibur hatimu Sementara kau kenangkan encokmu kenangkanlah pula masa remaja kita yang gemilang Dan juga mas...
-
Aku tulis sajak ini untuk menghibur hatimu Sementara kau kenangkan encokmu kenangkanlah pula masa remaja kita yang gemilang Dan juga mas...
-
Bagaimana mungkin kita bernegara Bila tidak mampu mempertahankan wilayahnya Bagaimana mungkin kita berbangsa Bila tidak mampu mempertahank...
-
Bagaimana mungkin kita bernegara Bila tidak mampu mempertahankan wilayahnya Bagaimana mungkin kita berbangsa Bila tidak mampu mempertahankan...
-
Tanggal lima belas tahun rembulan. Wajah molek bersolek di angkasa. Kemarau dingin jalan berdebu. Ular yang lewat dipagut naga. Burun...
-
Menghisap sebatang lisong melihat Indonesia Raya, mendengar 130 juta rakyat, dan di langit dua tiga cukong mengangkang, berak di ata...
No comments:
Post a Comment
TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DAN SILAHKAN BERKOMENTAR
Notes :
- Harap Berkomentar Sesuai Dengan Judul Bacaan
- Bagi Komentar Yang Menautkan Link Aktif Dianggap Spam
- Untuk anda yang ingin mendapat backlink silahkan komentar di name/url